Ekonomi China, terbesar kedua di dunia, akan mendapat perhatian dalam
minggu ini dengan rentetan data yang akan menunjukkan seberapa sukses
Beijing telah mendukung pertumbuhan.
Mungkin bahkan lebih relevan daripada biasanya, mengingat bahwa Federal
Reserve telah mengejutkan pasar setelah berhati‐hati dalam menanggapi
dan mencerma perkembangan ekonomi AS dan lokomotif zona euro Jerman yang
tiba‐tiba terlihat goyah.
Ekonomi dunia mungkin belum di ambang jatuh kembali ke dalam resesi,
tapi kondisinya saat ini boleh dikatakan nyaris “terbakar”. Dana Moneter
Internasional, misalnya, telah menurunkan ekspektasi pertumbuhan untuk
tahun ini dan berikutnya Eropa, Jepang dan China
EURUSD
Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan berbicara pertengahan minggu
ini dan berpotensi mengulang kembali seruannya bagi negara‐negara
dengan surplus anggaran yang tersedia untuk meningkatkan pengeluaran
untuk mendongkrak ekonomi zona euro. Dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah negara Jerman
Diskusi awal dengan ECB telah memberikan Commerzbank Jerman alasan untuk
mempercayakan modal yang akan jatuh dibawah persyaratan stress test,
dua sumber yang akurat dengan pembicaraan kepada Reuters mengatakannya.
ECB melakukan “dialog pengawasan” dengan 130 bank yang menjalani tes
yang terkait untuk memberi peringatan dini mengenai bagaimana mereka
dapat merencanakan besaran modal sesuai kebutuhan. ECB telah menekankan
bahwa informasi tersebut “parsial dan awal”. Beberapa dari analis
memprediksi Comerzbank sebagai bank yang mungkin jatuh dalam jangka
pendek akibat dari aturat modal ketat ECB
GBPUSD
Sterling jatuh menuju level terendah 4 pekan terhadap euro pada Senin
kemarin seiring tumbuhnya ekspektasi bahwa melemahnya ekonomi global
akan mendorong boE untuk menunda kenaikan suku bunga hingga tahun 2015.
Data inflasi dan pertumbuhan upah Inggris yang masing-masing akan
dirilis pada Selasa dan Rabu pekan ini akan dicermati oleh pasar. Jika
data dirilis buruk maka akan memperbesar peluang untuk ditundanya
kenaikan suku bunga dan hal ini akan berdampak pada tertekannya
sterling. Masalah inflasi dan upah sejauh ini masih menjadi argumen
untuk pertimbangan kenaikan suku bunga.
Euro menguat terhadap sterling kelevel 0.7898 pound, mendekati level tertinggi 3 ½ pekan.
AUDUSD
Aussie terlihat kesulitan melanjutkan momentum penguatan di awal sesi
Asia setelah turunnya kepercayaan dunia usaha Australia menegaskan
masih rapuhnya momentum pertumbuhan ekonomi negeri Kangguru tersebut.
Indeks kepercayaan dunia usaha Australia mencapai level 5; lebih rendah
dari publikasi sebelumnya 8. Pebisnis Australia sepertinya mengurangi
optimismenya seiring bertambahnya bukti akan ancaman perlambatan ekonomi
Cina dan turunnya harga produk komoditas ekspor utama Australia.
USDJPY
Pasar Jepang tutup Senin kemarin karena Health Sports Day. Health and
Sports Day, yang disebut juga dengan Health‐Sports Day atau Sports Day,
adalah hari libur nasional di Jepang yang diadakan setiap tahun pada
hari Senin kedua di bulan Oktober. Ini memperingati pembukaan Olimpiade
Musim Panas 1964 yang diadakan di Tokyo, dan untuk mempromosikan
olahraga dan gaya hidup aktif.
Pekan lalu, kepercayaan konsumen Jepang dilaporkan memburuk untuk bulan
kedua berturut‐turut pada bulan September, menunjukkan upaya kebijakan
pemerintah untuk meningkatkan sentimen konsumen dan mempromosikan
pertumbuhan telah kehilangan traksi. Nilai pada bulan September adalah
titik terendah sejak bulan Mei sebesar 39.3, sebulan setelah pemerintah
menaikan pajak penjualan hingga 8 persen dari 5 persen.
XAUUSD
Emas naik Senin lalu karena anjloknya dolar pada ketidakpastian
mengenai pertumbuhan ekonomi global sementara prospek stimulus lebih
ekonomis dari Cina meningkatkan daya tarik pada logam mulia.
Logam mulia membukukan kenaikan lima dalam enam harinya setelah indeks
dolar merosot ditengah kekhawatiran the Fed AS kemungkinan menunggu
lebih lama untuk menaikkan tingkat suku bunga. Pekan lalu, greenback
mencatatkan penurunan besar pada mingguan dalam level rendahnya selama
enam bulan.
Author by Lien Doe Zhang